Sedangkan pengobatan alternatif lazimnya digunakan dalam penyembuhan penyakit kronis atau yang memerlukan penanganan secara holistik (karena menyangkut pola makan, stres, dan sebagainya). Pengobatan alternatif umumnya mempunyai prinsip memberdayakan tubuh pasien sendiri untuk melakukan penyembuhan, dengan bantuan bahan-bahan alami. Oleh karena itu, proses penyembuhannya lebih lama.
Pada beberapa penyakit (misalnya kanker) pengobatan alternatif tidak bisa berjalan sendiri, melainkan harus diiringi dengan pengobatan konvensional. Dr Henry Naland, Sp.Onk, dokter ahli kanker dari RS.Mitra Internasional Jatinegara, Jakarta, menganjurkan agar pengobatan konvensional tetap menjadi pengobatan utama meskipun pasien juga menjalani terapi herba.
Kiat memilih pengobatan alternatif
Pertama, pelajari lebih dahulu metode atau terapi yang digunakan, manfaat dan kerugiannya. Setelah informasi ini Anda dapatkan, sebaiknya konsultasikan lagi dengan dokter ahli naturopati atau dokter yang bersimpati kepada pengobatan alternatif untuk memperoleh pendapat lain (second opinion).
Kedua, pilih pengobatan alternatif yang rasional dan metodenya bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan secara hukum sudah memiliki izin praktik. Anda juga bisa melakukan survei kecil-kecilan. Teleponlah tempat praktiknya dan tanyakan beberapa hal penting yang ingin Anda ketahui. Jika pertanyaan Anda tidak ditanggapi secara terbuka, jangan ragu untuk mencoret tempat itu dari daftar. (bersambung).