Kemudian terapi HGH mulai gempar dipicu oleh penelitian Daniel Rudman M.D. dari Wisconsin pada tahun l990. Dia menyuntikkan hormon ini kepada pasien-pasien yang secara patologis mengalami defisiensi hormon HGH.
Rata-rata penampilan pasien-pasien yang berumur di atas 60 tahun itu bagaikan Zombie, tidak bergairah dalam hidup. Setelah menerima suntikan HGH selama 6 bulan, mendadak mereka seolah bangkit dari kubur. Kita mengenalnya sebagai Lazarrus Effect, digunakan untuk menggambarkan perubahan yang mendadak sontak.
Pasien-pasien yang awalnya gemuk, perut bergelambir, penuh kerut di wajah, tulang rapuh, setelah menerima terapi mendadak berubah sigap, bahkan mampu memulihkan aktivitas seksual mereka.
Rudman kemudian melanjutkan penelitian ini dan menyimpulkan bahwa kondisi pasien-pasiennya seolah kembali muda 10-20 tahun! Sejak itu, HGH therapy makin intens diteliti dan dicoba dimana-mana.
Apa keunggulan terapi HGH dibanding terapi hormon lainnya?
Terapi HGH untuk laki-laki dan perempuan. Bedanya dengan terapi hormon lain, HGH mampu menstimulasi berbagai growth factors dalam organ tubuh (misalnya growth factors untuk sel saraf/nerve growth factors, fibroblast growth factors (untuk jaringan kulit), insuline like growth factor dan masih banyak lagi. (bersambung).