3. Makin kreatif dan jago argumentasi
Strauch, dalam buku yang sama juga mengatakan bahwa dengan makin bertambahnya usia, membuat kita makin ahli dalam menghubungkan satu titik peristiwa atau situasi dengan titik lain dalam kehidupan. “Baik manusia maupun hewan semakin bisa menguasai situasi ketika mereka pernah melihat pola itu sebelumnya,” demikian penjelasan Strauch.
Sepanjang hidupnya, manusia telah banyak melihat aneka pola situasi/peristiwa sebagai proses kehidupan. Karenanya, semakin usia Anda bertambah, semakin Anda ahli mengatasi masalah-masalah atau situasi sosial di sekitar Anda. Tak hanya itu, Anda pun lebih ahli berargumen – tentu saja dengan argumen yang benar dan sudah teruji – serta lebih kreatif.
4. Bijaksana karena otak sudah matang
Orang tua memang lebih bijaksana dari orang muda. Tapi ternyata, kebijaksanaan itu tak semata-mata terjadi secara alami, tetapi karena pengalaman yang telah diperolehnya sepanjang hidupnya.
Dijelaskan oleh Bartzokis, kemampuan untuk memberi pendapat, pertimbangan, bahkan juga memberi label pada sesuatu berlangsung di salah satu bagian otak yang bernama prefrontal cortex, yang baru selesai berkembang di sekitar usia 45 tahun, juga di bagian parietal lobe, yang proses perkembangannya baru selesai di usia 50 tahun.
Jadi, ketika usia kita mencapai 50 tahun, otak kita tak hanya telah mengumpulkan begitu banyak pengalaman, tetapi juga telah mencapai kematangan yang optimal sehingga berada pada kecepatan tertinggi untuk melakukan semua proses asosiasi.
“Orang muda berusia 20-an tahun cenderung melakukan hal-hal ceroboh sebelum mereka benar-benar berpikir, karena memang otak mereka belum mampu membuat keputusan yang benar secara instan,” kata Bartzokis. (bersambung).