Bahkan tidak sedikit orang dewasa yang tidak puas dengan fisiknya dan rela berkorban demi kecantikan. Padahal tubuh kita adalah karunia Tuhan yang sepatutnya dirawat, tetapi bukan dengan cara mengorbankan diri seperti itu. Lagi pula kecantikan bukan soal perkara fisik saja bukan? Jadi bagaimanakah menjadi cantik itu?
Sehatalami.co ~ Pernahkah Anda bertemu dengan orang yang menarik, bukan hanya karena fisiknya yang perfect semata. Tetapi karena talentanya atau kepribadiannya yang memang menarik. Ternyata sebenarnya banyak orang yang menarik, kendati secara fisik mungkin tidak sempurna. Tetapi, ia dinilai cantik karena memiliki kepribadian yang menarik. ‘Modal’ inilah yang membuatnya kelihatan cantik dan tidak membosankan.
Cantik model inilah yang menurut mantan Miss Indonesia 1969, penulis buku Warna bagi Citra dan Penampilan, Irma Hadisurya bisa langgeng. Kecantikan fisik cepat pudar, seiring dengan bergulirnya, sebab akan selalu muncul orang muda yang lebih cantik lagi, dan lebih cantik lagi.
Cantik bisa dibikin
Bukan rahasia lagi jika dikalangan artis ada istilah kecantikan bisa dibikin. Itu pekerjaan seorang Colour & Image Consultant kecantikan. Di tangannya seperti apa bentuk wajah seseorang seolah bisa dengan mudah disamarkan sesuai kebutuhan.
Itu antara lain yang mendasari anggapan mengapa semua orang sejatinya adalah cantik, hanya saja kaum perempuan sering tidak menyadari bahwa dirinya cantik. Mereka sering melihat kekurangan-kekurangan pada fisiknya saja.
Padahal menurut seorang Image Consultant, pertama kali yang dilihat dari seseorang adalah dari segi positifnya terlebih dahulu, karena itulah yang bisa digali. Jadi, bukan basa-basi jika dikatakan bahwa tambah usia bisa lebih menarik, karena kecantikan bukan urusan ‘luar’ saja.
Kecantikan yang muncul di media massa sekarang ini, sepertinya menjadi idalam setiap wanita. Cantik, langsing, muda usia, seperti para selebritis yang menjadi idola. Akibatnya, para remaja putri ingin menjadi duplikatnya.
Mereka sampai mau berkorban menyakiti (abusing) diri sendiri, melakukan praktik bulimia (memuaskan diri dengan makan banyak untuk kemudian dimuntahkan kembali), atau mengikuti diet yang gila-gilaan.
Bahkan tidak sedikit orang dewasa yang tidak puas dengan fisiknya dan rela berkorban demi kecantikan. Padahal tubuh kita adalah karunia Tuhan yang sepatutnya dirawat, tetapi bukan dengan cara mengorbankan diri seperti itu.
Olahraga yang cukup
Padahal menurut ahli kecantikan, cantik itu syaratnya adalah harus sehat terlebih dahulu. Mau berkorban untuk menyayangi diri sendiri, terutama dengan berjuang menjaga kebugaran. Salah satu kiat adalah menyayangi dan menjaga kesehatan tulang, yang pertama adalah dengan olahraga 3-5 kali dalam seminggu. Apakah dengan Treadmill, cycling, stretching maupun menggunakan stepper, dan weight training.
Misalnya mengatur waktu, pukul 18.00 berlatih untuk fitness, lalu berlatih kardiovaskular kira-kira 40-45 menit, stretching 15 –20 menit, dan weight training 20 menit.
Tujuannya bukan ingin langsing, tetapi menjaga metabolisme agar tetap bisa makan banyak serta menjaga kepadatan tulang agar aktivitas keseharian tidak terganggu. Berolahraga, bisa juga dimulai dengan jalan santai di mana saja yang Anda suka, lalu bisa juga dengan latihan fitness di gym, dan lain-lain sesuai kebutuhan.
Memang selalu ada godaan, namun jika mengingat akan kebutuhan investasi untuk kesehatan, maka kendati, “Aduh malas banget berolahraga…”, usahakan tetap melakukannya. Justru dengan mengalahkan kemalasan itulah timbul kemenangan (victory). Jika sekali malas, maka besok atau lusa, rasa malas menjadi terbiasa.
Manfaat lain dari olahraga adalah dapat meredam stres. Jika sedang kesal atau stres, berolahraga sangat membantu.
Menjadi diri sendiri
Yakinkan pada diri sendiri untuk berusaha mengenal diri sendiri sebaik mungkin; mulai dari karakteristik fisik, kepribadian, maupun karakter. Berdasarkan itu, Anda akan dapat memilih, misalnya jenis busana yang cocok untuk dikenakan.
Jadi, disesuaikan dengan keadaan diri; warna kulit, bentuk tubuh, usia, itu harus dikenali. Jangan meniru dan menjadi orang lain. Karena jika tidak kesampaian, pasti akan kecewa. Mengenal dan menerima diri sendiri, itu yang utama.
Makanan yang bermanfaat
Dengan bertambahnya usia, seseorang mesti semakin sadar, mengenai kesehatan. Segala sesuatu yang kita makan dengan sadar (aware), akan membawa manfaat bagi tubuh. Jadi, lebih smart-lah memilih makanan, tidak lagi seperti dulu.
Pagi minum air putih dan jus buah. Kemudian, membaca incoming email atau pesan-pesan di WA misalnya. Setelah rapi dandan, baru sarapan cereal (cornflakes) dengan pisang atau buah lain campur susu kedelai atau susu rendah lemak. Jjka pilihan jatuh pada roti, pemilih yang teksturnya kasar seperti whole wheat dengan ‘sapuan’ selai kacang atau aneka keju.
Jadikanlah sayur dan buah sebagai porsi terbesar dalam makanan. Makan siang tidak istimewa, dan makan malam justru masih terlalu banyak dan masih suka camilan (keripik, kerupuk, kacang).
Selain air putih dan teh daun mint segar yang diracik sendiri, atau minum teh dengan serai, jahe, kayu manis, juga baik untuk menjaga kesegaran tubuh. Perbanyaklah minum air putih, meski awalnya mungkin harus dipaksakan, terutama setelah berolahraga. Jika perlu di saat tubuh sedang sibuk, minumlah suplemen di pagi hari: vitamin E, vitamin C, kalsium, juga vitamin A dan B.
Dengan disiplin dalam merawat tubuh. Membersihkan wajah misalnya dua kali; pagi sebelum make-up, dan malam sebelum tidur. Juga membubuhkan moisturizer dan night cream. Sehabis mandi, membubuhkan body lotion, sejatinya Anda sedang merawat tubuh dan kecantikan diri sendiri. Mudah, bukan? (SA)