Kecewa dan stres merupakan faktor utama yang bisa menyebabkan kondisi jiwa seseorang terganggu sehingga akhirnya juga dapat mengganggu kondisi fisiknya. Gangguan jiwa yang terjadi bisa ringan sampai berat. Mulai dari sakit kepala, susah tidur atau nafsu makan menurun.
Sehatalami.co ~ Data dari Kementrian Kesehatan, ada ribuan orang sakit jiwa pasca pemilu putaran pertama bulan April 2009, beberapa RS jiwa melaporkan kedatangan para calon legislatif yang mengalami stres akibat gagal meraih suara dukungan.
Begitu juga setelah Pemilu 2014 ledakan orang sakit jiwa kembali terjadi meski dengan jumlah yang tidak sebanyak 209. Lalu bagaimana pada Pemilu 2019? Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Ari Fahrial Syam mengatakan bahwa setelah pencoblosan pada pemilu 2019, Rabu (17/4/2019), perlu diwaspadai banyaknya gangguan psikosomatis alias gangguan jiwa.
Dalam keterangan tertulisnya, seperti disampika kepada awak media jelang Pilpres 2019 lalu (16/4), Ari mengatakan pada pemilu 2019, peningkatan sakit jiwa juga diprediksi akan terjadi.
Sakit jiwa yang bisa ringan misal depresi sampai berat atau psikosis akut. Kekecewaan pasti dialami oleh sebagian mereka yang gagal tersebut. RSUD dan RS Jiwa juga sudah mengantisipasi lonjakan pasien gangguan jiwa pasca pemilu ini.
Kecewa berat memicu kondisi kejiwaan
Menurut dokter spesialis penyakit dalam ini, pada pemilu 2019, ada 245.106 caleg DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. Mereka hanya memperebutkan 10 persen kursi, artinya akan ada 200.000 orang gagal dan pastinya kecewa karena tidak berhasil menjadi anggota dewan.
“Yang menarik lagi dari data di KPU hampir 3000-an caleg tersebut menyebut tidak punya atau belum punya pekerjaan. Walau mungkin saja sebagian besar juga sudah siap kalah,” kata Ari.
Menurut Ari, kecewa dan stres merupakan faktor utama yang bisa menyebabkan kondisi jiwa seseorang terganggu sehingga akhirnya juga dapat mengganggu kondisi fisiknya. Gangguan jiwa yang terjadi bisa ringan sampai berat. Mulai dari sakit kepala, susah tidur atau nafsu makan menurun. “Gangguan jiwa bisa berupa depresi sampai yang berat seperti psikosis akut. Berbagai gangguan sistem organ bisa terjadi akibat adanya faktor stres tersebut,” bebernya. (bersambung).