Seorang wanita sangat terpengaruh oleh keseimbangan hormon sejak masa pubertas, hamil, melahirkan sampai menopause. Hal terburuk yang sangat menganggu adalah menurunnya gairah seks atau libido. Apa sebenarnya yang terjadi, bagaimana solusinya?
Sehatalami.co ~ Gangguan keseimbangan hormon adalah gangguan yang sangat banyak terjadi pada wanita yang memasuki usia menopause zaman sekarang. Gejalanya bermacam-macam, dari gangguan kesehatan sampai timbulnya penyakit, misalnya sulit tidur, suasana hati yang tak menentu.
Selain itu gangguan ketidakseimbangan hormon juga bisa muncul dalam bentuk sulit konsentrasi, mudah cemas, lelah, sakit kepala, tegang otot sekitar leher, rasa panas di wajah, mudah berkeringat, jantung berdebar, napas elbih pendek, nyeri sendi sampai resiko pengeroposan tulang.
Seorang wanita sangat terpengaruh oleh keseimbangan hormon sejak masa pubertas, hamil, melahirkan sampai menopause. Hal terburuk yang sangat menganggu adalah menurunnya gairah seks atau libido, vagina mengering hingga terasa sakit saat berhubungan seks. Dalam keadaan ini seringkali seorang wanita juga menjadi sulit mengontrol buang air seni (beser).
Bagi wanita, untuk mendapatkan keseimbangan fungsi tubuh yang baik diperlukan pula keseimbangan hormon estrogen dan progesteron. Munculnya gejala seperti yang disebutkan tersebut biasanya disebabkan oleh jumlah hormon yang sangat kurang.
Dari beberapa penelitian hal ini bisa terjadi akibat mengkonsumsi obat tertentu, pola makan yang salah, berat badan tidak seimbang, aktivitas fisik yang buruk (misanya kurang olahraga) atau akibat polusi yang berlebihan masuk ke dalam tubuh.
Hampir 50 persen wanita produktif tidak mengalami pembuahan setiap bulan
Dari beberapa tulisan, hampir 50% wanita usia produktif terutama di usia lebih dari 35 tahun tidak mengalami pembuahan setiap bulan. Akibat tidak terbentuknya sel telur tersebut maka tidak terbentuk pula corpus luteum yang merupakan sumber utama progesterone.
Jika seorang wanita tak mengalami ovulasi yang disebabkan stres atau diet yang buruk, maka sepanjang bulan tersebut ia tidak mengahsilkan progesteron yang berfungsi menyeimbangkan estrogen. Akibatnya, ratio kedua hormon kacau, sehingga memunculkan gajala-gejala seperti yang telah disebutkan tersebut.
Secara naturopati penanganan ketidakseimbangan hormon sangat individual, dengan prinsip tidak memberikan hormon pengganti atau tambahan (karena kekurangan hormon), tetapi dengan cara memberdayakan reseptor hormon dalam tubuh agar dapat memproduksi hormon sesuai dengan kebutuhan.
Dengan demikian kekurangan hormon bisa dikoreksi tanpa harus menambah/memberi hormon tambahan atau hormon sintetis. Penanganan seperti ini disebut Natural Bioidentical Hormone Replacement Therapy.
Secara umum penanganan yang dilakukan seorang naturopath adalah:
- Pengaturan asupan nutrisi, pengurangan konsumsi lemak, protein, gula, dan garam. Banyak makan kacang-kacangan dan biji-bijian, ikan laut, dan sayuran berwarna hijau tua.
- Pemberian nutraceutical tertentu seperti magnesium, kalsium, boron, bioflavonoid, gamma linoleik, asam amino glutamin, asam amino triptofan, asam pantotenat, vitamin B dll.
- Untuk meningkatkan kemampuan kerja hormon dapat juga diberikan bahan tumbuhan alami seperti black cohosh, chaste berry, red clover, dong quai, licorice, yang disesuaikan dengan kondisi hormonal yang terjadi.
Sumber: Dr. Amarullah H. Siregar, DIHom, DNMed, MSc, PhD.