Yang mengkhawatirkan, tekanan darah sistolik dari 1/3 anak-anak yang kegemukan tergolong tinggi. Sebanyak 20% lainnya memiliki tekanan darah diastolik di atas normal. Mereka jelas telah menampakkan gejala berisiko tinggi terkena diabetes dan penyakit jantung.
Penyebab Obesitas
Mengapa seseorang menjadi gemuk, sederhananya karena asupan kalori lebih besar dibanding yang keluar atau digunakan. Penyebab antara lain gaya hidup sedentary (kurang gerak). Anak lebih banyak duduk di depan TV atau komputer, untuk nonton atau main game. Ke sekolah diantar naik mobil dan saat jalan0jalan ke mall, untuk naik ke lantai atas menggunakan lift atau escalator.
Kemudian, perubahan pola makan yang lebih menyukai fast food yang banyak mengandung garam dan lemak. Di kota besar, ada kebiasaan makan di luar mengajak anak dan seluruh anggota keluarga saat week end. Mungkin untuk “menebus dosa” karena di hari kerja, kedua orangtua sibuk bekerja. Lainnya adalah karena faktor gen (keturunan), lingkungan dan psikologis.
Obesitas pada anak bisa diperbaiki
Kegemukan pada anak, masih dapat diperbaiki. Jalan keluarnya relatif mudah dan sederhana. Anak harus diupayakan untuk banyak bergerak, baik lewat permainan bersama teman-teman atau olahraga yang disenanginya. Kebiasaan anak di depan TV atau asyik dengan gadget, yang membuat anak malas bergerak, perlu dibatasi.
Selain itu, pada pola makan, perlu ada perubahan. Jika harus mengajak anak makan di luar, pilih rumah makan yang menyajikan makanan sehat. Untuk sehari-hari, usahakan agar anak-anak menyenangi makanan dari rumah, yang bahan-bahannya sehat dan diolah dengan cara yang juga sehat.
Di Jepang, banyak pihak prihatin melihat generasi mudanya gandrung makanan fast food. Pemerintah menetapkan agar di setiap sekolah ada ahli gizi, agar dapat dihidangkan makanan tradisional Jepang yang lebih sehat bagi anak-anak.
Yaitu makanan yang bahannya berasal dari gunung (sayur, buah) dan dari laut (ikan). Makanan tradisional Indonesia umumnya juga sehat seperti pecel, urap, sayur bening, tempe/tahu bacem, ikan pepes, dll.
Orang tua harus mengambil langkah, agar anak-anak terselamatkan dari global epidemic. Anak-anak adalah masa depan bangsa, masa depan kita semua. Mereka harus tetap sehat agar dapat berkarya dan berkreativitas.
Penanganan obesitas anak dengan obat-obatan tidak dianjurkan, karena sejauh ini belum ada obat yang aman bagi anak-anak yang masih dalam pertumbuhan. Menurut Prof. Hamam Hadi, pemerintah bukannya tidak mau tahu kondisi ini. Tapi, kasus busung lapar tampaknya lebih mendapat prioritas.(SA)