Betapa sering pula Anda lupa nama orang yang menyapa Anda dengan ramah di mall. Duh malunya! Makin bertambah umur, acara cari-mencari dan permainan tebak nama ini makin sering terulang.
Sehatalami.co ~ Fenomena lupa ini mengusik Daniel L. Schacter PhD, Ketua Jurusan Psikologi, Harvard University di Cambridge, Amerika. Setelah mempelajari cara kerja memori selama 20 tahun, akhirnya ia menemukan penjelasan mengapa otak kita bisa lupa, dan ia menuliskannya dalam buku bertajuk The Seven Sins of Memory.
Mengapa memori memudar
Waktu merupakan musuh memori yang paling utama. Anda mungkin masih bisa mengingat dengan mudah apa yang telah Anda lakukan beberapa jam yang lalu. Tapi bagaimana jika Anda ditanya, apa aktivitas Anda enam minggu, enam bulan, atau enam tahun yang lalu? Mungkin Anda masih bisa ingat beberapa detail saja.
Memori memang bersifat sementara dan bisa luntur. Bahkan kehilangan memori bisa terjadi dalam waktu sangat singkat, hanya dalam waktu beberapa detik. Yang berikut ini sering terjadi: Anda ingin menelpon seseorang dan langsung lupa melakukannya.
Sebetulnya apa yang terjadi dalam otak kita? Ketika mengalami sesuatu yang baru atau ada info baru yang ingin disimpan, terjadilah proses kimiawi yang kompleks untuk menghubung-hubungkan neuron-neuron di otak agar informasi ini bisa disimpan dan diingat kembali.
Namun dengan berjalannya waktu, koneksi antar neuron yang telah terbentuk akan melemah. Suatu saat, koneksi antar neuron ini menjadi begitu lemah sampai otak tak mampu mengingat peristiwa atau informasi lagi. Lain halnya jika Anda sering mengingat kembali informasi atau peristiwa tersebut secara teratur, sehingga koneksi antar neuron tetap terpelihara. (bersambung).