Apakah Anda termasuk orang yang optimistik atau pesimistik? Beberapa tahun lalu para peneliti menemukan adanya hubungan antara temperamen dan risiko kardiovaskuler.
Sehatalami.co ~ Dalam film-film atau dalam kehidupan nyata seringkali terjadi seorang atasan yang sangat marah tiba-tiba terjatuh dengan wajah merah padam sambil mencengkeram dadanya.
Para peneliti menyebut kondisi ini trair anger, yaitu kemarahan yang cenderung memuncak disebabkan provokasi yang kemudian merespon agresivitas. Studi yang dilakukan sejak tahun 2000 menemukan bahwa trait anger dapat menimbulkan stroke dan aterosklerosis.
Mereka yang pemarah mempunyai risiko dua kali lipat terhadap serangan stroke dan aterosklerosis dibanding mereka yang temperamennya normal. Kardiovaskuler meningkat berlipat ganda dengan meningkatnya level kemarahan.
Dihubungkan dengan temperamen, maka mereka yang optimistik dan ramah, memiliki jantung yang sehat dan nyaris tidak pernah ada masalah jantung, dibanding dengan mereka yang pesimistik dan pemalu.
Ditemukan pula bahwa sikap putus asa, menyesali masa lalu, dan pencemas berisiko menderita penyakit jantung.
Para peneliti dari University of Michigan mengukur akibat dari stres, depresi, dan kehilangan rasa dipercaya dengan menggunakan tiga macam tanda inflamasi yaitu fribrinogen, C-reactive protein, dan IL-6. Tingginya ketiga faktor itu berhubungan dengan menyempitnya arteri dan risiko serangan jantung di masa depan.
Jika Anda sudah menderita sakit jantung, maka depresi menjadi risiko kematian Anda. Demikian penelitian dari Duke and University of North Carolina. Kematian pasien pria bisa dipicu oleh emosi marah, stres, hipertensi, aktivitas jantung yang tidak normal.
Pemulihan penyakit jantung jenis ini (broken heart syndrome) yang dipicu oleh faktor emosional lebih lama daripada penyakit jantung yang biasa. (SA)