Mode atau fashion vegan tegasnya adalah mode atau fashion yang dalam proses penciptaannya atau proses kreatifnya tidak mengakibatkan hilangnya nyawa hewan, ada kekhawatiran atas penderitaan, baik hewan maupun timbulnya kerusakan lingkungan.
Sehatalami.co ~ Belum banyak terkekspos media, tetapi saat ini telah muncul desain dan mode vegan atau fashion ramah lingkungan. Bebas dari bahan baku berbasis hewani, menggunakan pewarna alam, dan dinamis serta mulai digemari oleh para desainer dari seluruh dunia, termasuk para desainer asal Kanada.
Apa itu vegan fashion? Saat mendengar kata vegan, kebanyakan orang segera membayangkan produk makanan yang bebas dari produk hewani. Namun, kini gaya hidup vegan atau veganisme lebih dari sekadar makanan. Vegan kini menjangkau konsep gaya hidup yang lebih luas, termasuk terkait dengan gaya hidup yang mengedepankan prinsip-prinsip ramah lingkungan, bebas dari unsur kekejaman. Konsep ini berlaku di bidang fashion atau mode.
Apa itu busana vegan?
Sederhananya, mode vegan adalah mode yang diciptakan tanpa ada unsur eksploitasi terhadap hewan. Itu berarti tidak ada kulit, tidak ada wol, tidak ada bulu atau kulit, tidak ada sutra, dan tidak ada kasmir atau angora (yang masing-masing berasal dari kambing dan kelinci).
Mode atau fashion vegan tegasnya adalah mode atau fashion yang dalam proses penciptaannya atau proses kreatifnya tidak mengakibatkan hilangnya nyawa hewan, ada kekhawatiran atas penderitaan, baik hewan maupun timbulnya kerusakan lingkungan, yang diinspirasi oleh gaya hidup para pelaku veganisme.
Namun demikian bukan berarti tidak boleh gaya. Eksploitasi pada masalah gaya diakomodir selama tidak melanggar prinsip yang merusak atau berakibat buruk pada lingkungan. Dengan begitu, berarti lewat sudah hari-hari penuh gaya dengan pakian berasal dari bulu, dari plastik dan bulu tiruan dari plasik. Hal ini dimungkinkan karena kini semakin banyak desainer di seluruh dunia yang menciptakan lini pakaian dan aksesori yang benar-benar bebas dari binatang.
“Saya pikir banyak orang berpendapat bahwa mode vegan berbeda karena tidak memikirkan gaya,” kata Crystal Brown, pemilik The Grinning Goat, sebuah butik serba vegan di Calgary. “Faktanya, mode vegan sering sangat bergaya dan sedang tren,” terangnya.
Pentingnya konsep keberlanjutan
Betapapun gagasan fashion vegan yang ramah lingkungan dilator belakangi oleh keprihatinan terhadap produk fashion yang tidak ramah lingkungan, terutama eksploitasi terahadap bahan fashion dari bulu maupun plastik, dan tekstil yang pembuatannya membutuhkan bahan kimia yang keras.
Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa proses mencuci bahan sintetis dari fashion yang kita kenakan ternyata juga bisa melepaskan mikroplastik (partikel plastik kecil) ke dalam lingkungan yang dapat mencemari lautan, hewan, dan bahkan air minum kita.
Tetapi dalam beberapa tahun terakhir, banyak yang telah berubah. Saat ini sudah banyak fashion dengan kulit imitasi, maupun kain sintetis, yang dahulu menggunakan bahan minyak bumi dalam proses pembuatan untuk bahan sepatu, tas, atau ikat pinggang, kini sudah mulai menggunakan minyak nabati dari tanaman sereal organik.
Primaloft misalnya, telah membuat bahan tekstil alternatif yang bisa didaur ulang (biodegradable). Beberapa perusahaan membuat kain seperti kulit dari daun nanas, kulit jeruk, atau kulit anggur — semua produk sampingan dari industri pertanian masing-masing.
Memanfaatkan bahan daur ulang
Saat ini juga sudah banyak model sol sepatu yang memanfaatkan karet ban daur ulang; dompet gabus; katun organik, rami, dan linen: bahan-bahan ini tidak hanya vegan, tetapi juga lebih ramah lingkungan daripada alternatif vegan sebelumnya.
Stella McCartney membuat bulu palsu sebagian dari jagung; beberapa perusahaan sedang bereksperimen dengan kulit dan wol yang ditumbuhkan di laboratorium; sementara yang lain bekerja untuk menciptakan sutra berbasis protein yang terbuat dari bakteri yang direkayasa, tidak diperlukan cacing atau laba-laba. Bahkan ada perusahaan yang menggunakan jamur untuk membuat kulit palsu.
“Saat ini konsumen semakin ingin menyelaraskan lemari pakaian mereka dengan nilai-nilai mereka, dan ketika ada alternatif produk fashion ramah lingkungan yang bebas masuk ke pasar untuk menawarkan sesuatu yang dekat dengan alam, maka pilihan itu menjadi lebih mudah,” kata P.J. Smith, direktur kebijakan mode di Masyarakat Kemanusiaan Amerika Serikat.
Smith mengatakan, dengan membeli merek yang menawarkan pilihan konsep ramah terhadap lingkunan ini, Anda dapat menunjukkan kepada perusahaan, bahwa mereka dapat melakukannya dengan baik, dan bahkan bisa mengembangkan lebih jauh lagi.
Bagaimana cara memilih fashion vegan, yang ramah lingkungan ini?
Produk ramah lingkungan bisa ditemukan di banyak tempat. Hal pertama yang harus dilakukan adalah, dengan memeriksa label. Misalnya, sepatu ia dapat menggunakan lem yang terbuat dari tulang binatang.
Tas atau dompet non-kulit misalnya, ia masih memungkinkan memiliki tarikan atau label ritsleting yang berasal dari kulit binatang. Wol kadang-kadang banyak ditemui pada pakaian rajut seperti sweater. Bahkan arloji dan perhiasan pun sering menggunakan kulit binagtang juga. Hal-hal ini bisa mengindikasikan sebagai produk yang tidak ramah lingkungan. (SA)