Sebaliknya, dopamin-norepinefrin lebih banyak berkaitan dengan pikiran dan perilaku aktif, seperti waspada, siaga, riang, reaktif (cepat memberikan reaksi tanpa pikir panjang), cepat tanggap, namun sekaligus tak acuh dan cenderung mementingkan diri sendiri.
Setiap asupan zat makanan dapat mempengaruhi konsentrasi zat kimia dalam penghantar saraf dan kemudian mempengaruhi fungsi saraf. Anda mungkin pernah mengamati (atau mungkin merasakannya sendiri) para pelaku vegetarian cenderung bersikap dan berperilaku lembut. Sebaliknya, penyuka daging yang kurang suka sayuran dan buah-buahan umumnya galak dan cenderung tidak sabaran.
Makanan dan suasana hati
Menu vegetarian kaya zat pemacu serotonin, karena berlimpah makanan alami sumber karbohidrat kompleks. Contohnya beras merah, jali, ubi jalar, atau kentang yang dimakan bersama kulitnya. Sayuran – khususnya sayuran hijau – dan buah-buahan segar juga memacu kadar serotonin. (bersambung).
Demikian pula dengan kacang-kacangan (nuts), biji-bijian (seeds), dan polong-polongan misalnya kenari, almon, walnut, pistasio, wijen, biji bunga matahari, biji labu, kacang merah, kacang hijau, kacang tolo, kedelai. (bersambung).