- Penelitian menyebutkan, graviola alias sirsak, diklaim memiliki kemampuan menghancurkan sel kanker dengan efek 10.000 kali lebih kuat dibanding kemoterapi.
- Sirsak juga banyak mengandung mineral fosfor dan kalsium yang sangat penting dalam proses pembentukan tulang, sehingga bermanfaat menghambat osteoporosis.
- Sirsak juga kaya akan kalium yang berperan mengontrol tekanan darah, ritme dan fungsi jantung, sehingga dapat mencegah hipertensi dan melindungi dari aterosklerosis penyebab penyakit jantung.
Sehatalami.co ~ Pertengahan tahun 2009, Health Sciences Institute di Amerika Serikat, melakukan riset dan mempublikasikan hasil penelitian yang mengejutkan, terkait dengan khasiat dan manfaat buah sirsak. Lewat hasil penelitian yang dipublikasikan melalui berbagai media, terutama Internet, ini disebutkan bahwa graviola alias sirsak, diklaim memiliki kemampuan menghancurkan sel kanker dengan efek 10.000 kali lebih kuat dibanding kemoterapi. Jelas saja, popularitas sirsak langsung meroket di dunia kesehatan.
Buah dari hutan Amazon
Sirsak berasal dari kawasan tropis Amerika Tengah dan Selatan, yaitu sekitar Peru, Meksiko, Argentina, hutan Amazon, dan kepulauan Karibia. Di tempat asalnya, sirsak merupakan buah penting dan bergengsi. Buah yang masih berkerabat dekat dengan srikaya ini mulai diperkenalkan ke seluruh dunia setelah Colombus menemukannya benua Amerika. Setelah itu, orang-orang Spanyol membawa sirsak ke Filipina dan kemudian menyebar hingga ke Indonesia.
Buah bernama latin Annona muricata ini dikenal dengan banyak nama, misalnya graviola (Brazil), guanabana (Spanyol), corossol (Perancis), guyabano (Filipina), togebanreishi (Jepang), ciguofan lizhi (Cina), dan durian Belanda/Dutch duricun (Malaysia).
Nama sirsak sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Belanda, yaitu ‘zuurzak’ yang artinya ‘kantung yang rasanya asam’. Sedangkan dalam bahasa Inggris, sirsak dikenal dengan nama soursop karena rasanya manis keasaman.
Di Indonesia, dikenal dua jenis sirsak. Jenis yang paling banyak dan mudah ditemukan adalah sirsak yang rasanya manis asam dan banyak bijinya. Ada juga jenis sirsak yang rasanya manis, lengket di lidah dan bijinya sedikit, yang dikenal sebagai sirsak ratu karena ditemukan di Pelabuhan Ratu dan dikembangkan di daerah Sukabumi.
Selama berabad-abad, suku Indian di Amerika Selatan sudah memanfaatkan tanaman sirsak, baik kulit kayu, akar, daun, daging buah, dan bijinya sebagai obat tradisional untuk pengobatan sakit jantung, asma, gangguan liver, dan rematik.
Kandungan gizi buah sirsak
Dalam buku berujul, Buah dan Sayur Untuk Terapi ahli gizi, Dra Emma S. Wirakusumah, MSc, membenarkan bahwa sirsak sering dimanfaatkan untuk terapi pengobatan, misalnya untuk pinggang pegal, nyeri, asam urat, wasir, dan batu empedu.
Rasa asam sirsak berasal dari asam organik, terutama asam malat, asam sitrat, dan asam isositrat. Kandungan asam ini, terutama asam sitrat menunjukkan bahwa sirsak kaya akan vitamin C. Kebutuhan vitamin C setiap hari bisa terpenuhi dengan makan 300 gram daging buah sirsak.
Kandungan vitamin C ini juga berperan sebagai antioksidan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan memperlambat proses penuaan. Selain vitamin C, sirsak juga kaya antioksidan lainnya dalam bentuk senyawa fitokimia seperti acetaldehyde, amyloid, annonain, anomuricine, ananol, atherosperminine, betasitosterol, campesterol, citrulline, galactomannan, procyanidin, dan tannin. (bersambung).