Karena kadar asam folat dan vitamin E-nya juga tinggi, kalium alpukat lebih efektif dalam meredam hipertensi dan dapat membantu memperlancar aliran darah. Berbeda dari buah-buahan lain, alpukat hampir tidak mengandung pati, sedikit mengandung gula buah, tapi berlimpah serat selulose. Faktor ini menjadikan alpukat dianjurkan sebagai bagian dari menu untuk mengendalikan diabetes.
Baik untuk kulit dan rambut
Zat besi dan zat tembaga yang berlimpah membuat alpukat penting dalam pembentukan sel darah merah dan pencegahan anemia gizi. Paduan antara vitamin C, vitamin E, zat besi, kalium, dan mangannya menjadikan alpukat baik untuk menjaga kesehatan kulit an rambut.
Dengan adanya asam folat dan vitamin B6, serta vitamin-vitamin B lainnya, alpukat ideal untuk merangsang pembentukan jaringan kolagen. Tak heran jika Cleopatra dari Mesir dulu kala melaburkan lulur alpukat yang buahnya diimpor dari Persia (Iran), selain mandi susu, untuk menjaga kehalusan kulitnya.
Kebiasaan kita menyantap alpukat segar tanpa dimasak sangat menguntungkan, karena zat gizi dan senyawa fitokimiawinya menjadi tetap utuh. Hanya saja, kita perlu ingat, lemak tetaplah lemak, sumber energi tinggi. Karena itu, jangan kalap menyantap alpukat, jika tak ingin berat badan bertambah. (SA)