Hidangan Lebaran bisa tetap sehat
Jika Anda atau anggota keluarga kebetulan memiliki pantangan makanan, Anda tetap bisa menyajikan hidangan lezat tapi sehat. Pada saat memasak, batasi penggunaan garam dan santan dalam resep. Jika ingin memasak daging, pilihlah daging yang tidak banyak lemaknya. Ganti teknik pengolahan makanan yang biasa digoreng dengan dipanggang, dikukus, direbus, atau dipepes.
Sebaiknya sajikan nasi dari beras merah daripada nasi putih. Nasi dari beras merah lebih tinggi seratnya sehingga lebih mengenyangkan, namun kalorinya tidak setinggi nasi putih. Jika tidak terlalu suka, Anda bisa mencampur nasi beras merah dengan nasi putih. Untuk membuat kue, ganti tepung terigu biasa dengan tepung whole wheat yang lebih kaya serat.
Makan sehat bukan berarti membatasi Anda menikmati hidangan khas Lebaran. Anda tetap bisa menikmati ketupat dengan opor, gulai atau rendang, tapi jangan terlalu banyak mengambil kuahnya yang tinggi lemak. Sebisa mungkin santap daging ayam tanpa kulit atau daging tanpa gajih atau lemak. Dan yang terpenting, usahakan ambil dalam porsi kecil dan tidak makan berlebihan.
Alangkah baiknya bila selain membuat hidangan khas Lebaran yang dianggap wajib, Anda juga menyajikan menu-menu alternatif dalam menu hidangan lebaran, misalnya salad, sup sayuran, gado-gado, pecel, pepes ikan, pepes jamur, semur ayam dan tahu, soto, lalapan, rujak, dan urap. Untuk contoh menu Lebaran sehat, Anda bisa membaca rubrik Dapur Sehat “Lebaran Kali Ini, yang Segar-segar Sajalah”.
Jangan lupa, hidangkan buah potong atau sate buah sebagai pencuci mulut dan camilan sehat. Agar-agar yang diolah tanpa gula dengan siraman jus buah segar sebagai pengganti vla juga bisa menjadi alternatif ketimbang cake cokelat atau tiramisu yang tinggi gula dan lemak.
Anda juga bisa menyajikan jus buah segar atau teh madu ketimbang sirup atau minuman bersoda. Selain itu jangan lupa banyak minum air putih setelah menyantap berbagai hidangan lebaran. (SA)