Saatnya Peka Terhadap Perubahan pada Tubuh
Tantangannya, sudahkah kita memanfaatkan sumber alam dan keanekaragaman hayati di Indonesia untuk mendukung hidup sehat dan seimbang? Sayangnya, saat ini tradisi yang sudah berlangsung sekian lama dan kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam di Indonesia untuk menjalani hidup sehat sudah mulai tergerus.
Pola makan masyarakat kita sudah lama berubah, dari pola makan sehat alami ke pola makan serba instan dan serba kemasan. Bahkan, segala jenis makanan dan buah-buahan pun kalau perlu harus diimpor, karena mereka merasa malu jika harus mengonsumsi buah dan sayur dari negeri sendiri.
Menurutnya lagi, saat ini, masyarakat Indonesia sedang gandrung atau latah dengan budaya konsumtif. Yang tidak tersadari, gelembung pertumbuhan kelas menengah masyarakat di Indonesia ( kelompok berpenghasilan > Rp 50 juta ) terus bertumbuh, tetapi banyak diantaranya ikut arus dan terhanyut, terdikte oleh budaya yang dimpor dari negera lain.
Apa-apa tolok ukurnya materi atau serba bendawi. Dan mereka merasa belum dianggap modern jika belum makan jenis makanan dan minuman instan, serba diproses, atau mengenakan produk impor.
”Tetapi anehnya, mereka ini sering bilang, ini gue banget,” kata Dr Kasim.”Padahal, yang sebenarnya terjadi adalah dengan pola makan tidak sehat itu, secara tidak langsung mereka sedang menyakiti diri sendiri dengan memasukkan ”sampah” dan membuat ”comberan” di dalam tubuh mereka,” lanjut Dr Kasim.