Saat proses pengalengan, makanan akan dipanaskan pada suhu tinggi (diatas 1000C) untuk membunuh mikroorganisme di dalamnya. Ini tidak hanya membunuh enzim di dalam makanan, tapi juga mengurangi kandungan nutrisi makanan.
4. Zat aditif
Makanan yang kita santap sehari-hari tidak lepas dari bahan tambahan makanan seperti pengawet, pewarna, penambah rasa dan aroma yang dapat merusak dan menonaktifkan aktivitas enzim. Garam yang sering digunakan sebagai bahan pengawet dan penambah rasa alami bersifat menguraikan protein karena itu akan merusak enzim.
Apalagi pengawet yang terbuat dari bahan kimia, contohnya natrium nitrit (pengawet sosis dan kornet) yang dapat mengurangi aktivitas enzim pencernaan di usus halus. MSG yang sering ditambahkan untuk meningkatkan rasa gurih dalam makanan, juga dapat mengganggu kerja enzim di dalam organ hati.
5. Pestisida dalam makanan
Residu pestisida yang menempel dalam makanan bisa menghambat aktivitas sistem enzim di dalam tubuh. Karena itu, sebaiknya konsumsi buah dan sayuran organik yang bebas pestisida. Jika terlanjur membeli buah dan sayur non organik, cuci sayuran dan buah hingga bersih untuk menghilangkan sisa pestisida.
6. Minuman keras dan kopi
Konsumsi minuman beralkohol akan menghambat kerja beberapa jenis enzim, terutama tripsin yang dibutuhkan untuk mencerna protein menjadi asam amino. Sama halnya dengan konsumsi kopi yang bisa menurunkan kadar enzim di dalam organ hati, yang mengakibatkan anemia dan defisiensi vitamin B6.
7. Asap rokok
Asap rokok mempengaruhi kadar vitamin dan mineral dalam tubuh yang sangat dibutuhkan dalam proses pembuatan enzim. Contohnya, enzim antioksidan memerlukan mineral selenium untuk berfungsi. Asap rokok justru menurunkan kadar selenium dalam darah.
Benzen yang terkandung dalam asap rokok juga menurunkan aktivitas enzim antioksidan dan enzim yang berperan untuk perbaikan DNA. (SA)