Dalam diet DASH dianjurkan untuk banyak mengkonsumsi susu dan produk susu lainnya. Karena itu, penderita lactose intolerance yang tidak mampu mencerna laktosa dalam susu kemungkinan akan kesulitan untuk mengikuti diet ini.
Konsumsi susu akan menyebabkan kram perut, kembung, mual, dan diare pada penderita lactose intolerance. Tapi jangan khawatir, Anda tetap bisa menjalani diet DASH dengan mengganti susu dengan yogurt karena laktosa dalam yogurt sudah dipecah oleh bakteri asam laktat sehingga kandungan laktosanya rendah.
Jika Anda sedang mengkonsumsi obat pengontrol hipertensi atas petunjuk dokter, Anda tidak perlu berhenti mengkonsumsinya selama Anda menjalani diet DASH. Apalagi untuk penderita hipertensi dengan tekanan darah sistolik lebih dari 160 mmHg, diet DASH perlu dikombinasikan dengan terapi medik atau obat. Konsultasikan dengan dokter Anda sebelum dan selama melaksanakan diet DASH.
Bagi Anda yang tidak terbiasa mengkonsumsi sayuran, buah-buahan, dan serealia dalam jumlah banyak, pada awal pelaksanaan diet DASH akan timbul keluhan berupa kembung, sering buang angin, dan diare. Ini disebabkan karena belum terbiasa menyantap buah, sayuran, dan makanan tinggi serat yang sulit dicerna. Untuk mencegahnya, tingkatkan konsumsi buah dan sayuran secara bertahap.
Nah, tidak sulit kan mengikuti diet DASH? Melaksanakan diet DASH tidak sulit dilakukan karena tidak ada bahan makanan khusus yang harus dikonsumsi, semua makanan yang disarankan dapat Anda temukan dengan mudah di pasar dan supermarket.
Tapi ingat, manfaat diet DASH untuk mengatasi hipertensi akan lebih maksimal jika dikombinasikan dengan gaya hidup sehat. (SA)