Glukosa merupakan nutrisi terpenting bagi otak dan sistem saraf yang berperan sebagai ‘bahan bakar’ utama bagi otak. Glukosa terdapat dalam makanan sumber karbohidrat. Tapi tidak semua karbohidrat baik bagi otak.
Seringkali kita tidak menyadari, bahwa performa penurunan kinerja otak terkait erat dan pola makan yang dijalani. Kita lebih memilih mencari ‘kambing hitam’ dengan menyalahkan faktor usia, sebagai penyebab penurunan performa otak, dibanding dengan mencari aktor utama di balik penurunan kinerja otak kita. Dibawa ini,kita akan melihat secara lebih lebih baik, menjaga performa otak kita dapat menurun dan bagaimana faktor sumber utama makanan dan pemilihan sumber nutrisi yang tepat dapat menjadi solusi paling aman untuk memperbaiki kinerja otak kita.
Konsumsi Sumber Karbohidrat Kompleks, Sang Penyuplai Energi Otak
Ada dua jenis karbohidrat yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Untuk mendukung kerja otak, yang perlu dikonsumsi adalah karbohidrat kompleks, karena membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, sehingga glukosa sebagai energi otak dipasok secara stabil dan bertahap. Efeknya akan membantu memusatkan pikiran untuk belajar dan memudahkan penyerapan pelajaran. Sumber karbohidrat kompleks adalah serealia utuh (whole grains), polong-polongan, buah, dan sayuran.
Sedangkan karbohidrat sederhana, terutama karbohidrat yang sudah diproses seperti gula pasir putih dan permen, dicerna dengan cepat sehingga meningkatkan kadar glukosa darah secara drastis yang diikuti dengan penurunan glukosa darah yang tajam. Kadar glukosa darah yang rendah akan menyebabkan sulit mengingat dan berkonsentrasi. (bersambung).