3. Alkohol
Mengkonsumsi alkohol dalam jumlah banyak akan mengurangi jumlah kalsium dalam tulang, sekaligus meningkatkan hormon paratiroid, yang menurunkan jumlah kalsium dalam tubuh serta menghalangi proses penyerapan vitamin D yang penting dalam pembentukan tulang. Konsumsi alkohol pun meningkatkan risiko terjatuh yang akan mengakibatkan patah tulang.
4. Protein berlebih
Protein juga menghambat resorbsi (penyerapan kembali) kalsium oleh ginjal, sehingga kalsium dari makanan dan tubuh akan keluar bersama urin. Protein hewani juga kaya dengan asam amino bersulfur (metionin) yang akan meningkatkan keasaman tubuh. Kalsium dari tulang akan ditarik untuk menetralisir keasaman itu. Lama-kelamaan tulang akan keropos.
5. Rokok
Selain merupakan racun untuk sel tulang, nikotin dalam rokok juga akan mengganggu proses penyerapan kalsium, sekaligus menurunkan kadar estrogen dalam tubuh.
6. Obat-obatan yang berisiko osteoporosis
Jenis obat yang berisiko menimbulkan osteoporosis antara lain: kortikosteroid, yang biasa diresepkan untuk asma, artritis, dan gangguan autoimun seperti multiple sclerosis; obat untuk terapi kanker, khususnya yang menurunkan tingkat hormon reproduksi tubuh – padahal hormon ini juga membantu melindungi tulang; dan obat untuk gangguan syaraf.
7. Logam berbahaya
Timah ada di udara dan air yang terpolusi, cat, bahkan makanan dalam kaleng, juga di beberapa jenis kosmetik. Timah ternyata meningkatkan jumlah osteoklas, yang adalah sel perombak tulang.
Logam berat lain yang juga harus diwaspadai adalah kadmium yang digunakan dalam proses pembuatan baterai, plastik, cat, tekstil, dan pupuk, serta aluminium yang bisa mengkontaminasi tubuh kita lewat air, alat masak, dan pelezat makanan. (bersambung).