Kadar gula darah yang tidak terkontrol akan mempengaruhi kadar serotonin tubuh. Serotonin adalah neurotransmiter (kimia pembawa sinyal antar sel-sel saraf otak) yang mengatur nafsu makan dan mood, terbuat dari triptofan (asam amino) dan beberapa zat gizi lain seperti vitamin C dan B kompleks.
Karbohidrat (gula) berperan dalam proses pembentukan serotonin. Kadar triptofan dan asam amino lainnya dalam darah harus selalu konstan. Saat karbohidrat dicerna, insulin akan diproduksi dan masuk ke pembuluh darah. Bersama gula, triptofan akan ikut masuk ke otak untuk diubah menjadi serotonin.
Setiap kali kadar gula darah turun, tubuh akan memberi sinyal ke hipotalamus (bagian otak yang mengatur selera makan) bahwa tubuh butuh lebih banyak karbohidrat atau gula. Akibatnya, kita akan makan lebih banyak lagi gula.
Itulah sebabnya, pada penderita diabetes yang aktivitas insulinnya terganggu serta gula darahnya tidak stabil (kadar naik kadang turun) sering muncul keinginan mengemil (craving) diantara waktu makan.
Waktu makan dan jam biologis tubuh
Prinsip diet diabetes konvensional, membagi makanan dalam tiga porsi besar, yaitu makan pagi, siang, dan malam, serta 2-3 porsi kecil untuk makanan selingan yang kalorinya disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi tubuh pasien. (bersambung).