Berdasarkan penelitian yang dilakukannya, tim yang dipimpinnya merekomendasikan lama waktu orang tidur disesuaikan dengan batasan usianya. Anak-anak atau bayi yang baru lahir, memerlukan 14-17 jam tidur per hari, anak-anak hingga orang dewasa berusia 65 tahun ke atas membutuhkan waktu istirahat antara 7-8 jam per hari.
Hasil penelitian yang telah dipublikasikan dalam Sleep Health: Journal of the National Sleep Foundation ini menunjukkan bahwa remaja berusia 14-17 tahun memerlukan 8-10 jam tidur per malam. Angka ini lebih tinggi dibanding rekomendasi sebelumnya yaitu 8,5-9,5 jam per malam.
Dr. Don Carlos dan para ahli lainnya dalam panel multidisiplin tersebut memeriksa temuan dari 320 studi yang melaporkan durasi waktu tidur, dan mereka menemukan adanya efek kesehatan dari lamanya durasi tidur.
Hormon pertumbuhan bekerja
Saat kita sedang tidur, sel tubuh akan melakukan regenerasi secara maksimal, menggantikan sel lama yang aus. Saat kita ditidur setiap organ tubuh beristirahat, termasuk otak, kulit, sistem metabolisme, dan hormon.
Pada saat tidur, informasi yang masuk ke otak akan disusun dengan rapi, sehingga saat bangun tidur kita sering kali menemukan solusi dari masalah di hari sebelumnya.
Selain itu, sistem kekebalan tubuh juga akan meningkat karena sel-sel kita diperbarui, dan hormon melatonin yang membantu memperkuat sistem imun biasanya bekerja paling efektif saat malam, saat gelap dan kita sedang terlelap. (bersambung).