3. Gangguan Usus; Divertikulosis
Berdasar penelitian, hampir sebagian orang dewasa berusia 45 tahun menderita divertikulosis. Kondisi ini terjadi karena tekanan usus menyebabkan munculnya tonjolan-tonjolan abnormal pada dinding usus besar, berbentuk semacam bisul.
Tonjolan tersebut dapat mengikat kotoran (tinja) sehingga terjadi radang yang menyakitkan. Serat makanan dapat mendorong tinja agar mudah dikeluarkan, sehingga tonjolan dapat mengecil dan lama-kelamaan hilang. Meski tidak menyembuhkan, serat dapat membantu mencegah divertikulosis.
4. Kegemukan
Makanan berserat tinggi biasanya rendah kalori. Kalori tinggi, jika tidak diimbangi pembakaran energi yang seimbang, adalah penyebab dari kegemukan. Selain itu, serat khususnya yang larut air, mampu menghambat laju penyerapan gula darah dan lemak, serta memberi efek kenyang lebih lama untuk menunda keinginan makan.
5. Diabetes
Hasil penelitian pada hewan percobaan dan manusia mengungkapkan, kenaikan kadar gula darah dapat ditekan jika karbohidrat dikonsumsi bersama serat makanan, khususnya serat yang larut air. Ini akan sangat bermanfaat bagi penderita diabetes, baik tipe I atau tipe II. (bersambung).