Kalsium dalam makanan kita memang sangat penting untuk tulang, tapi semata mengandalkan asupan kalsium tidak memberi manfaat untuk kekuatan tulang tanpa melakukan “kegiatan tulang” (olahraga atau kegiatan fisik lain).
Sehatalami.co ~ Untuk membentuk tulang kuat, ternyata olahraga lebih berperan daripada sekadar asupan kalsium. Kalsium dalam makanan kita memang sangat penting untuk tulang, tapi semata mengandalkan asupan kalsium tidak memberi manfaat untuk kekuatan tulang tanpa melakukan “kegiatan tulang” (olahraga atau kegiatan fisik lain).
Demikian kesimpulan hasil riset tim peneliti dari Penn State University dan John Hopkins University, AS, yang termuat dalam salah satu edisi Journal of Pediatrics. Olahraga yang baik untuk menguatkan tulang di antaranya lompat tali dan jogging.
Mengapa olahraga lompat dan jogging baik untuk kesehatan tulang? Pada saat lompat atau jogging, tekanan dari berat badan yang ditopang, dan juga kontraksi otot saat melakukan aktivitas lompat atau jogging menyebabkan tulang melepaskan jaringan yang sudah lama dan membentuk jaringan yang baru.
Respon untuk membentuk jaringan tulang baru sangat bergantung tingkat kebugaran seseorang, dan pada umumnya terjadi secara perlahan, sehingga dalam menjaga kesehatan tulang dibutuhkan frekuensi yang lebih sering untuk berolahraga.
Nutrisi yang mencukupi juga memengaruhi kecepatan regenerasi tulang, di mana tubuh memerlukan kalsium, vitamin D, vitamin K2 dan magnesium. Namun pada usia dewasa hingga usia lanjut, baik olahraga rutin dan nutrisi hanya berperan sebagai faktor yang memperlambat hilangnya massa tulang.
Bagaimana pun, menjaga kesehatan tulang adalah upaya jangka panjang yang sudah harus dimulai sejak usia pertumbuhan dan anak-anak. Masa pertumbuhan tulang utama terjadi saat masa anak-anak hingga seseorang memasuki usia 20-25 tahun, dan kekuatan tulang dipengaruhi oleh tingkat aktivitas fisik saat masa anak-anak.
Suatu studi pada kelompok remaja berusia di bawah 21 tahun, menunjukkan bahwa mereka yang kurang aktif pada usia anak-anak memiliki tingkat kepadatan tulang yang jauh lebih rendah saat remaja.
Tingkat kepadatan tulang saat usia remaja merupakan hal penting dalam pencegahan hilangnya massa tulang pada orang dewasa. Peneliti juga menemukan bahwa aktivitas sedentari (kurang bergerak) erat kaitannya dengan rendahnya masa tulang saat usia remaja. (SA)